Spesial Dari Redaksi

Adab Para Ulama dalam Berbeda Pendapat

Oleh : Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi

Setelah Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi menulis buku “Halal dan Haram dalam Islam”, buku ini diterima secara luas oleh masyarakat dunia Islam. Di pertengahan tahun 1970-an, ulama masyhur Saudi Arabia, Syaikh Abdul Aziz bin Baz ikut membaca buku ini setelah Kementerian Penerangan memintanya menelaah kembali untuk merekomendasikan beredar di Saudi Arabia. Setelah membaca, Syaikh bin Baz dan para masyayikh Kerajaan Saudi meyakini ada delapan masalah yang perlu dikritik, di antaranya adalah masalah jenggot, musik, penutup wajah bagi wanita, dan beberapa hal lainnya yang masih memiliki ruang perdebatan.

Syaikh bin Baz pun mengundang Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi berhaji dan perjamuan. Di perjamuan, Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi mendapatkan penghormatan luar biasa. Padahal, oleh mayoritas ulama Saudi, ia sering berbeda pendapat karena dianggap terlalu mempermudah urusan agama dan fatwa. Setelah jamuan, Syaikh bin Baz terlihat memasukkan tangannya di sakunya sambil mengeluarkan kertas ia berkata kepada Syaikh Yusuf Al-Qardhawi, “Masya Allah, buku Anda memiliki bobot ilmiah tersendiri di dunia Islam serta memberi pengaruh bagi kaum terpelajar dan para pemuda, buku yang sangat bagus dan bermanfaat bagi kaum muslimin. Namun, ada beberapa catatan dari saudara-saudaramu di sini untuk kitab Anda, sekiraranya Anda mau mempertimbangkan kembali beberapa pandangan fikih Anda, kami ingin mencetak 10 ribu eksemplar di awal untuk dibagikan ke departemen fatwa kami”.

Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi terharu dengan sikap ramah dan lembut dari Syaikh bin Baz, beliau lalu membaca lembaran tersebut dan menjawab, “Demi Allah, sekiranya aku boleh mengubah pandangan fikih demi kecintaanku kepada seseorang, maka aku akan melakukan demi kecintaanku kepada Anda. Tapi, buku ini aku tulis atas permintaan masyarakat Eropa untuk menyikapi keadaan mereka. Sunnatullah  juga menghendaki agar orang-orang yang berilmu itu berbeda satu sama lain sejak zaman para sahabat hingga saat ini. Kita berbeda pendapat namun hati tetap bersatu.”

Pada akhir surat Syaikh Al-Qaradhawi menyampaikan kepada Syaikh bin Baz, “Saya berharap agar jangan sampai perbedaan pendapat yang terjadi antara saya dengan para syaikh di Saudi dalam sebagian masalah ini menjadi sebab dilarangnya buku saya masuk ke Saudi.” Syaikh bin Baz pun kemudian mengabulkan harapan Syaikh Al-Qaradhawi tersebut. Beliau Rahimahullah mengizinkan buku “Halal dan Haram dalam Islam” dan buku lainnya masuk ke Saudi.

 

Pelajaran:

Dari kisah ini kita bisa mengambil pelajaran penting, bahwa kebiasaan memberi kritik antar sesama ulama, sejak dulu merupakan hal yang biasa. Terkadang bukan masalah benar atau salah dalam perdebatan, tapi etika dan adab berbeda pandangan serta menyikapi kesalahan itu sebuah nilai yang berada di atas segalanya.

 

Dikutip dari ”Otobiografi Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi, Sang Pelita Umat” Pustaka Al-Kautsar