Akhir zaman, dunia dipenuhi sandiwara. Merebak kezhaliman dan kesewenangan. Umat Islam terpuruk secara akidah, akhlak dan ekonomi. Sesama gemar bertikai dan berpecah. Ulama serta orang shaleh distigma negatif. Islam, Nabi dan Masjid dilecehkan. Tingkah laku buruk umara menggelisahkan. Maksiat berkembang dan bervariasi, dll. Tiba-tiba, ada rindu yang menguat, andai Umar r.a. masih hidup, bertemu lalu mencurhatkan segenap keterpurukan.

Mengapa harus Umar? Karena Umar r.a. tokoh muslim fenomenal simbol keadilan. Pencipta sejarah, penyuara kebenaran, mencintai dan memerhatikan rakyatnya bahkan sampai binatang terlantar yang hidup di masanya. Melayani umat bukan untuk penghargaan apalagi pencitraan. Shaleh, takut pada Allah serta calon penghuni surga. Rahim ibu masa kini lemah melahirkan sosok sekelasnya. Islamnya Umar r.a. adalah kemenangan, hijrahnya pertolongan, khilafahnya adalah rahmat, sejarahnya jadi ilham dan inspirasi. Umar adalah pesan-pesan agama yang berjalan. Dari buku, “Andai Aku Bertemu Umar bin Al-Khathab r.a.” ini, engkau akan banyak belajar makna hidup yang luar biasa.